Sunday, January 29, 2012

What is rain?


a) Rain is the sound of the night rolling over in its sleep.

b) Rain is a record of broken promises and each one is sent back to earth to clean it.

c) Rain is life by a 1000 cuts.

d) Rain is a coronary anesthetic.

e) Rain is the world secretly crying for you, when no one else will.

Friday, January 27, 2012

"Won't somebody, anybody, please just turn the lights on?"

"I'm sick and tired of being sick and tired missing you. 
It's like my brain is wired up and there's a glitch in my system. 
You're like a drug and now my blood won't stop itching.
It's like my mind is playing tricks on me lately. I could of sworn that you are still my baby.
I'm on a merry-go-round, going around, driving me crazy..."
"I used to see my world in color. But when you left me it's like my world turned gray.
Turn my winter into summer...
Why won't you help me turn night to day???
I can't eat, I can't sleep, I can't think at all.
Honestly it feels like I ain't living no more, can't say no more, can't see no more..."

"Losing you is like somebody just turned all the lights off. I won't take one step. I can't see what's coming next. I'can't see at all...."


"Won't somebody, anybody, please just turn the lights on?"




Entah kenapa tiba-tiba lagu ini terdengar dari playlistku.  Dan perasaan sakit itu kembali datang.
Mengingatkan pada malam-malam penuh mimpi buruk tentang kita berdua, mengulang-ngulang skenario sama dengan akhir kisah cinta yang berbeda. 
Kadang mimpi itu berakhir indah, membuat aku bangun dan berharap kalau-kalau itu benar terjadi di kehidupan nyata. Sering malah lebih tragis, menyisakan sesak di dada dan air mata yang tak berani kutoleransi menetes di siang hari mau tak mau harus kuijinkan meluber di malam hari. 
Banyak malam kulalui hanya menatap langit-langit kamarku, takut terlelap. Takut mimpi buruk datang meneror, atau malah mimpi indah membuai dan paginya aku terpaksa membunuh mimpi itu...
Dan satu-satunya yang menemaniku hanya lagu ini, menggemakan kata-kata yang tak mampu aku katakan betapa rindunya aku...padamu...

Women and Stilettos

"Strong women wear their pain like stilettos.
No matter how much it hurts, all you see is the beauty of it"

Pernah apa engga, kamu ngerasain pake stiletto 12 cm??? Terus terang (dan untungnyaaa) gue ga pernah...
Mewarisi faktor genetik dari bokap yang terhitung keluarga "dhukur", tinggi badan gue udah lebih dari cukup tanpa harus ditambahin ganjelan apapun. *sedikit congkak, hohoho... (  ̄▽)
Tapi mau ga mau, gue juga kudu merelakan diri pake stiletto di acara-acara resmi yang mengharuskan gue dandan abis-abisan (Dasar cewek! XP). Dan berdasarkan pengalaman pribadi... menurut gue stiletto wajib dimasukkan dalam salah satu wujud penyiksaan dalam salah satu film SAW.

Beauty is pain, is it true?

Karena mengalami sendiri gimana sakitnya tiap kali harus ngerelain (baca: terpaksa rela) muka gue diobok-obok sama dokter kulit. Dan betapa besar pengorbanan supaya gigi gue rata plus putih kaya di iklan-iklan pasta gigi (meskipun sekarang kondisi gigi gue masih sangat mengenaskan. *sambil-nyembunyiin-bogang). Belum lagi melihat pengorbanan-pengorbanan cewek-cewek lain yang lebih heboh dari gue, maka dengan bersemangat gue menyimpulkan:

"Beauty is pain! And expensive too!!!"
(lol...)


catetan kaki (semoga-ga-bau):
Selama penyiksaan itu masih dalam batas toleransi, dan motivasi kamu emang bener, why not??? Tapi kalo tujuanmu cuman buat mengejar kesempurnaan, mendapatkan perhatian pria, atau membuat iri wanita lain, yaaa...menurut gue lupain aja... Because it will take you...nowhere.

Thursday, January 26, 2012

A wish to Galileo

Dear Galileo,
I miss her. Could you make us like before?
Without jealous, without prejudice, without other purpose...
Just me and her, and world is smile with our friendship.

Really need her now... :'(


*I don't have stone, or ground. Just make it happen, could you?

Wednesday, January 25, 2012

My Last Love: Tragedic or Romantic???

Agenda kencan gue hari ini bareng nyokap adalah nonton bareng. Dan apa lagi filmnya kalo bukan film  Indonesia. Entah kenapa nyokap gue doyan banget nonton film lokal (cinta produk dalam negeri kali yaa.... XP) , dan asalkan bukan film horor Indo ga jelas, yah...gue sih "manut" aja. :D
And movie for the day is... My Last Love.

Diperankan oleh Evan Sanders dan Donita dengan kisah cinta yang berakhir sad ending karena tokoh utama pria terkena kanker otak stadium lanjut. Pendapat gue sih film ini "just so...so..." (baca: biasa-biasa aja). Dengan ending yang sedemikian tragisnya, harusnya bisa dikemas dengan lebih menyayat hati. Tapi mungkin buat beberapa orang, film ini cukup menyentuh. Terbukti dari sesenggukan nyokap pas adegan-adegan sedih dalam film tersebut. Nah ini juga yang bikin gue ga bisa dipercaya dalam memberikan opini tentang film sejenis ini, karena kata nyokap: "ati gue terbuat dari batu". (¯―¯٥) Hmm, ya sudahlah... :|


Salah satu pelajaran bagus yang bisa gue ambil dari film ini adalah kekuatan memaafkan dari sebuah cinta. Donita yang kakinya sempat lumpuh karena ditabrak lari oleh Evan, bisa memaafkan pengakuan Evan tentang perbuatannya tersebut. Dan yang menurut gue lebih hebat lagi adalah bukan cuman memaafkan, tapi ada action di balik itu. Donita tetep menemani Evan sampe detik terakhir, menggenggam tangannya, dan membisikkan sebuah puisi cinta untuk melepas kepergian sang kekasih. So sweet banget dah... :)

Sooo, menurut gue film ini romantic! Bukan dilihat dari endingnya, tapi lebih mengarah pada proses terbentuknya cinta itu menjadi sebuah cinta terakhir (Ckckck, mulai lebai nih bahasa gue :b).

Oya, ada lagi yang gue suka dari film ini! Ending soundtracknya...ngena banget! Sesama penyuka ngunduh-mengunduh, monggo: gue kasih linknya... :D

Mario Ricardo - Karena Tak Mungkin
http://dc312.4shared.com/download/hvCSzksw/Mario_Ricardo_-_Karena_Tak_Mun.mp3?tsid=20120124-163204-9eef5261

Monday, January 23, 2012

Tersihir oleh sebuah "Perahu Kertas"...

Tiga hari lalu, tepatnya Jumat malam (atau mungkin dini hari :b), gue blog-walking dan tertarik dengan sebuah blog yang mereferensikan novel Perahu Kertas, karya Dee. Bahkan menurut salah satu referensi, Perahu Kertas sudah memiliki e-book! Pas banget buat gue yang hemat (baca: pelit) ini, xixixi.... *tersenyum puas

Dan emang dasar makhluk malam, meskipun waktu saat itu sudah menunjukkan jam dua belas malam lebih, gue tetep aja nekat mau 'incip-incip" isi novel tersebut. Gue search dan jeng...jeng...ketemu e-book nya. Yey!


Dan novel ini bikin gue bener-bener terkena sindrom galau. Rasanya seperti naik roller coaster, novel ini penuh dengan tanjakan dan turunan tak terduga. Menurut gue, Dee sukses banget membawa pembaca tenggelam dalam alur cerita yang dia kemudikan lewat Perahu Kertas-nya. Gue aja ngerasa bukan Kugy tokoh utama dalam cerita itu, tapi gue sendiri (ngarep.com). lol... :b

Galaunya bikin gue bolak-balik harus ngambil tissue dari bawah meja buat ngusap air mata dan ingus gue. Daaannn entah kenapa sakit hatinya bener-bener nyampe banget ke hati gue. Berasa pedihhhh banget pas Kugy menunggu-nunggu pangeran impiannya menyampaikan isi hatinya, sedangkan pangeran impiannya (Keenan) mengharapkan hal yang sama terjadi. Memikirkan satu sama lain, tanpa mengambil tindakan untuk menyeberangi jarak yang ada... Haishh, jadi gemes sendiri akhirnya... XD

And finally...gue ga tidur semaleman, setia di depan laptop selama lima jam, berlalu dari satu page ke  page lain, sampai akhirnya Perahu Kertas tersebut mengakhiri perjalanannya... :)


"Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita"