Friday, September 21, 2012

Pulau Menjangan: Bikin Tergila-gila!


Hehehe, maafkan jika saya tidak tepat janji. Sebenarnya tiga hari yang lalu saya sudah menyentuh pintu rumah. Tapi yahhh…baru hari ini saya bisa menuangkan perjalanan saya. Sekali lagi maafkan yee…
Lantas kemana saja saya beberapa hari kemarin??? Saya ke Bali. *tersenyum lebar :D

Bali buat saya merupakan satu tempat yang mengandung magnet kuat, tak pernah berhenti mempesonakan saya, dan satu-satunya kota di Indonesia yang membuat saya ingin menancapkan “akar” saya. :p
Sesering-seringnya saya ke sini, tak pernah sekalipun saya merasa bosan. Pantainya, seni budayanya, orang-orangnya, “bau”nya seakan-akan menjadi satu daya tarik yang kuat, yang menarik saya kembali ke sana, lagi dan lagi… :)

Diawali oleh rencana gila yang muncul tiba-tiba karena rasa “streeess” (ala Gary-ssi) yang sudah tak tertahankan, saya memutuskan ke Bali.  Tujuan utama adalah ke Pulau Menjangan, Bali Barat. Sebenarnya sudah sejak lama saya “ngidam” ingin menjejakkan kaki di Pulau Menjangan, dan ketika ada tawaran datang dari salah seorang teman yang akan mengadakan trip ke sana saya langsung mengiyakan girang. Hehehe… :D

Trip teman saya sebenarnya mencakup Gunung Bromo - Pulau Menjangan, tapi karena saya sudah sering ke Bromo maka saya melewatkan agenda ke destination awal dan berjanji akan menyusul saja di Pelabuhan Ketapang.

Setelah perijinan dari ortu dan boss beres, maka berangkatlah saya pada hari Jumat siang dari Terminal Bungurasih menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Bayangan awal sih saya ingin naik kereta api, tapi karena jam keberangkatan tidak match alias saya harus menunggu lama (bisa-bisa sampai berjamur) di pelabuhan maka keinginan tersebut langsung saya batalkan. :p

Ada kejadian lucu yang terjadi pada saat saya memilih bis di Terminal Bungurasih, Surabaya. Kalian yang pernah datang ke terminal ini pasti mengerti kejamnya hidup di Surabaya (*lebaiii), calo-calo berteriak-teriak, bahkan beberapa ada yang ngotot menarik atau membawakan barang kalian. Nah, di perjalanan ini saya –sendirian- menapakkan kaki di sana. Bagussss! :x

Entah karena saya kepedean ato memang benar, setiap kali saya “jalan” sendirian saya selalu merasa orang-orang melemparkan tatapan ingin tahu kepada saya. Mungkin karena postur tubuh saya yang memang di atas rata-rata (tinggi 170, bo!), Outsider (nama carrier bag kesayangan saya) yang nempel di badan saya, atau memang saya cantik (Xixixi, narsess!!!). Nah kali ini saya juga merasakan hal tersebut. Haisss, inilah salah satu resiko cewek travelling sendirian di Indonesia. :p

Back to the topic, untuk  menghindari hal-hal seperti yang disebutkan di atas, saya memasang muka lempeng ala Gary-ssi (bagi yang belum tau, makanya nonton RUNNING MAN! :D ). Ketika calo-calo mulai mengambil gerakan pedekate, saya langsung pasang muka judes dan menjawab seperlunya saja. Pertama-tama mereka mengarahkan saya ke bus patas jurusan Denpasar. Calo bus tersebut langsung menyuruh saya duduk di dalam bus. Tentu saja saya tidak mau. Saya curiga kalau mereka akan menetapkan harga yang tidak masuk akal. Benar saja, mereka memasang tarif 120 ribu sampai ke Pelabuhan Ketapang. Of course: No! Saya pun mulai mencari alternatif lain, yaitu bus dengan jurusan Banyuwangi. Salah seorang calo menyarankan saya naik ke Bus Akas Asri. Katanya sih bus ini adalah bus patas. Ketika mendekati bus ini, kondektur langsung menyuruh saya duduk dan mengenakan tarif 60 ribu sampai ke Ketapang. Kenyataan yang baru saya ketahui belakangan adalah ternyata tarif tersebut lebih mahal 2 kali lipat dari harga sebenarnya. Damn, saya ditipu!

Kenyataan lain yang saya ketahui adalah ternyata bus tersebut bukan merupakan bus jurusan Banyuwangi, melainkan Jember. Di Probolinggo, saya diturunkan di terminal dan dinaikkan bus jurusan Ketapang-Banyuwangi (Perhatikan kata diturunkan-dinaikkan... :p ). Untungnya tarif yang dikenakan di awal sudah termasuk bus yang kedua ini. Yang lebih pahit lagi adalah bus yang saya naiki adalah bus yang AC-nya cuman pajangan. Buset, seperti masuk ke dalam sauna. Panasnya menyengat. Saya yang sudah hot ini jadi semakin hot deh jadinya (*jijay). Haha… 

Ternyata memang kenyataan tak seindah bayangan, Ketapang yang dimaksud adalah Terminal Sri Tanjung. Sudah masuk area Ketapang, tapi masih 2 km jauhnya dari pelabuhan. Dan berhubung waktu saat itu sudah menunjukkan pkl 20.48 WIB, maka saya pun pasrah naek angkot saja. Sedikit horror jam segitu jalan kaki 2 km sendirian, hehehe… Tarif angkot masih tergolong murah, hanya lima ribu perak saja. Langsung saja saya cap-cus ke Pelabuhan Ketapang, dan melenceng dari rencana awal saya harus menyeberang sendirian ke Gilimanuk. Teman saya dan rombongannya sudah sampai dari dua jam yang lalu, jadi mereka menyeberang duluan supaya bisa lebih cepat tiba di hotel dan beristirahat.

Untungnya pada saat saya sampai di pelabuhan, ada kapal yang sudah siap berangkat. Lari sebentar ke supermarket kecil di pelabuhan, saya membeli sebotol UC 1000. Buset, haus plus gerah banget sepanjang perjalanan. Air mineral yang saya bawa sejak siang pun sudah habis tak bersisa sejak sore tadi. Referensi saya buat kalian, belilah cemilan atau minuman di supermarket ini. Harganya tidak mahal, sama seperti kalau kita membeli di Indo/Alfa Mart. Lain halnya begitu saya menginjak kapal dan meluncur ke kantin kecil dalam kapal, harganya dua kali lipat. Aqua Botol ukuran 600 ml harganya berubah menjadi 6 ribu, ckckck...

Meskipun capek tetap saja narsis, haha... :D

Perjalanan selama 45 menit pun tak terasa sama sekali berkat mbak-mbak di sebelah saya yang menceritakan tentang suka-duka menjadi PNS. Curhat colongan banget nih sih mbak, tapi untunglah berkat si mbak saya jadi punya teman perjalanan selama sejam. Si mbak ini juga yang menemani saya jalan keluar  area pelabuhan karena mencemaskan saya. Hehehe, special thank’s for her… :-$

Dan akhirnya saya bertemu teman saya. Seperti biasa, akan saya perkenalkan sebentar. Ringga, that’s his name. Baru bertemu saya satu kali di perjalanan saya ke Karimun Jawa (lain kali akan saya ceritakan :D ), dan sisanya hanya sebatas kontak lewat SMS dan BBM. Berambut afro, unik, dan kesan pertama saya adalah dia sedikit pemalu. Haha… :D He’s kind and absolutely nice. Entah kenapa meskipun baru kenal, rasanya langsung akrab dan seperti sudah kenal sejak lama. Feeling safe, that’s what I feel about him… :)

Warung bebek di dekat hotel pun menjadi pemadam kelaparan naga-naga di perut saya yang sudah berunjuk rasa sejak sore. Dilanjutkan dengan mandi dan istirahat karena besok paginya rombongan akan check out dari hotel jam delapan WITA. :D


Day 2 <3

Jam menunjukkan pukul setengah sembilan ketika mobil yang kami sewa keluar dari hotel. Pagi itu saya tidak mandi, hahaha…bukan jorok sih, tapi kan toh nantinya akan nyebur ke laut juga. Jadi daripada sia-sia yaaa…sekalian saja :p *ngeles. Berlanjutlah perjalanan kami ke warung terdekat untuk mengisi bahan bakar body kami. Secara…nantinya agenda kami akan diwarnai oleh berjam-jam snorkeling time. Yihaaa… :-$
Jalan masuk yang kami lalui untuk menuju pelabuhan kecil sebelum menyeberang ke Pulau Menjangan adalah jalan masuk Mimpi Resort. Rombongan kami menyewa snorkel set dan fin di tempat yang ada, sedangkan untuk live vest dapat disewa pada masing-masing kapal. Perjalanan laut juga tidak lama, hanya sekitar 20 menit saja. Dan akhirnya sampailah kami di Pulau Menjangan, jeng…jeng….


Wooowww…. It’s so captivating. Lautnya, awannya, batu-batuan coralnya. Duuhh, betah banget deh!
 

Tak mau menunggu lama, langsung terdengar suara byar…byur… yang menandakan satu-persatu dari kami tak sabar ingin mencicipi indahnya bawah laut Pulau Menjangan. And….damnnnnnn!!! Totally awesome! Totally take my breath away! :-$

Alone in my sea-world :p
Under the sea

Dan tak kalah indah, apa yang ada di lahan Pulau Menjangan. Pura yang sederhana, tapi benar-benar bersahaja. Dan sayang sekali saya hanya bisa melihat dari jauh, karena saya hanya mengenakan celana pendek dan lupa membawa sarung sehingga tidak diijinkan masuk ke kawasan Pura. Hiks… :’(


Second snorkel point kami jauuuuhhh lebih indah dari yang pertama. Penuh dengan wall-wall coral yang indahnya parah banget. Belum lagi ikan-ikan beraneka ragam yang seakan tumpah ruah di sini. Saya seakan asik dengan dunia sendiri, tiba-tiba sudah menjauh dari rombongan. Belum lagi kalau terpesona dengan jenis ikan yang jarang ditemui. Bisa-bisa saya sudah membuntuti ikan tersebut sampai jauh sekali. :p


Di point ini saya juga melihat baby barracuda berenang dekat permukaan laut. Jelas-jelas terpesona, saya mengikuti ikan kecil ini sampai lumayan jauh. Belakangan baru Ringga mengatakan jika ikan tersebut berbahaya. Bisa habis saya jika diserang oleh kawanan ikan barracuda. Haha, bodoh banget ya, untungnya cuman ketemu jenis yang baby saja… :p

The baby "B"

Ringga <3

Akhir kata: You.Have.To.Go.That.Place!!! Really!!! :-k

2 comments:

  1. Erlina.. boleh minta kontaknya ga??
    Agustus saya mau kesana nih.. mau sharing aja,, first time soalnya.. hehehe rencananya si bali banyuwangi bali.. thankyou

    Dhevicimoot-jkt
    082149999523

    ReplyDelete
  2. Nice, semoga tanggal 27-28 besok dapet cuaca dan view yang bagus amiin

    ReplyDelete