Saturday, October 5, 2013

Sunset, beach, a man behind the camera, and me

Me: taken by the man behind the camera

The minute before the sun goin' down.

The sun: take all the light with him.

Seperti sendirian, padahal sebenarnya tidak.

Before the darkness came out.

Waves in Double Six

Entah kenapa, tiba-tiba hari ini saya teringat pada sore itu. Sore dimana saya dan dia masih tertawa dengan begitu lepasnya. Dia yang pernah mengisi hari-hari tak terlupakan dalam hidup saya. Yang begitu perhatiannya sampai kadang saya lupa diri.
Dia, yang pada sore itu, di Pantai Double Six, hanya mengikuti saya lewat kameranya. Membiarkan saya menikmati matahari yang tenggelam dengan cantiknya. Yang kehadirannya hanya saya rasakan lewat bunyi klik pelan saat tombol shutter Canon EOS D50-nya ditekan.
Dia yang sekarang hanya menjadi sebuah masa lalu. Masa lalu yang hanya ingin saya ingat, tanpa ada keinginan untuk mengulang kembali, namun juga tak pernah sekalipun saya sesali. The one who teach me how sweet and bitter the life is…

Saya mengulurkan tangan, dia menggenggamnya. Tapi toh terlepas juga...


Ya, postingan ini untukmu. Kamu yang dulu dekat tapi sekarang jauh. You know exactly who you are.
"Baik-baiklah di sana, seperti saya juga baik-baik saja di sini. Semoga seperti saya, kamu juga telah menemukan seseorang yang genggamannya tak ingin kamu lepaskan lagi. Genggamlah dia erat, jangan biarkan dia pergi. Dan semoga saja, pada saat semesta mempertemukan kita berdua kembali, saat itu kita bisa tersenyum tulus. Benar-benar tulus, sambil mendoakan kebahagiaan satu sama lain. Ya, semoga..."

1 comment: