Sunday, March 17, 2013

Derawan Islands: Second Option but The Best Choice! (part 2)

Read Derawan Islands: Second Option but The Best Choice! (part 1)  first!

The almost-whole-package of this trip! (4)


Day 3

Pagi hari ini saya sudah dibangunkan oleh sound system yang suaranya sangat-sangat kencang. Seperti ada yang menaruh speaker di telinga saya. Dan pilihan lagunya, buseeettt!!! Gaul abisss! Bayangkan kalian dibangunkan oleh suara Adele yang menjerit, “Don’t you remembeerrrrrr…. Don’t you remembeerrrrrr….” :p

Karena schedule hari ini lebih santai, maka saya dan teman-teman serumah memutuskan untuk nongkrong dulu di balkon belakang rumah sebelum mandi. Hitung-hitung sekalian gosok gigi lahh… :-$ Keberuntungan saya tinggal di rumah ini selain karena bertemu teman-teman yang gokil, balkon belakang rumah punya view menghadap laut, penyu peliharaan bapak pemilik rumah yang tiap pagi mesti nongol minta sarapan bekas sisa-sisa nasi, juga karena si ibu pemilik rumah merupakan titisan malaikat. Hahaha, lebai banget deh… Tapi memang kebaikan si ibu patut diacungin jempol. Selain menyediakan minuman secara free di meja ruang tamu. Air panas, teh, dan kopi tinggal ambil. Si ibu juga dengan kreatifnya tiap pagi membuatkan cemilan untuk kami anak-anak angkatnya ini (Ihhh, ngaku-ngaku deh.. :p ). Dan cemilan hari kedua adalah pisang keju coklat yang ajibnya bisa bikin mata merem-melek. Nyeeeemmmm!!!

After the breakfast, it’s time for us to see the ocean (again)! Spot pertama adalah Gusung Sanggalau. Katanya Mbak Ichi (salah satu guide Wisata Kita), nama Gusung ini bukan ikut-ikutan trend galau-menggalau yang ngetop akhir-akhir ini lo. Masyarakat lokal memang menyebut pulau yang terdiri dari gundukan pasir dan muncul pada saat surut ini dengan Gusung Sanggalau. Alasan utamanya karena memang pada saat hati mereka galau, ya larinya ke sini ini. :)

The sand, sun, sea, and sky. Who need the else???
Gusung Sanggalau: Tempat menggalau di antara keindahan
Baju si Kokoh = lap kacamata gratis :D (2)
Me and my mate in this trip, Andre. (2)
Waktunya menggalau? I don't think so... (3)
Let's do some magic with your camera, Dre! (3)

Acara selanjutnya apalagi kalau bukan snorkeling dan snorkeling! Kami mengunjungi dua spot, yaitu Coral Garden dan Sniper. Spot Coral Garden lumayan oke, dengan terumbu karang yang beraneka ragam tapi kurang didukung oleh visibility yang baik. Air cenderung keruh, dan jarak terumbu karang lumayan dekat dengan permukaan. Ini menyebabkan kami harus ekstra hati-hati jika tidak ingin tergores.

Beautiful garden
Hope I have this garden in front of my house. Haha, ngareepppp!!!



Spot kedua adalah Sniper. Spot ini yang membuat saya langsung jatuh hati. Weleh, terumbu karangnya cantik-cantik semua, belum lagi ikan-ikan yang beraneka ragam hilir mudik di depan saya. Wonderful area!

Ketangkep kamera juga akhirnya! (1)
Ini nih yang bikin betah dan ga mau naik boat.

Nah, yang ini yakin 100% pasti nyengat!
Sniper: Ketemu table coral yang segede gaban.
Pemandangan bawah laut terasa sureal karena saking cantiknya. Duhhh, jadi pengen balik!

Could you see the "clown" who plays hide and seek? (1)
  
Tak terasa sudah pukul satu lebih waktu setempat, dan rombongan kami harus segera kembali ke Pulau Derawan untuk makan siang. Dan ternyata Pulau Derawan di siang hari benar-benar indah! Check this out!

Dermaga Derawan: Memukau dalam kesederhanaan
Derawan: Almost paradise
Welcome (home)! Ehh! *mulai ngaku-ngaku
Damainya itu loo... Derawan banget! :)

Acara jalan-jalan trip hari ini ditutup dengan mengelilingi Pulau Derawan dengan menggunakan banana boat. Very exciting!

Boat-ing around the island use banana (1)
I called it: beautiful accident! (1)

Karena ini merupakan hari terakhir liburan kami, maka saya dan Andre memutuskan untuk berburu sunset. Karena keinginan tersebut, saya dan teman-teman serumah harus berebutan masuk kamar mandi. Bahkan Kokoh merelakan diri untuk mandi di balkon tempat ibu pemilik rumah biasa mencuci baju. Hahaha…

Kapan lagi bisa mandi dengan view menghadap laut. Ya ga, Koh? :p

Dan inilah foto-foto dengan background sunset ala Pulau Derawan. Cantik bukan? 

Before the sun takes all the shine
Bergaya ala Twilight (3)
My favourite silhoutte! (3)
Ini dia fotografer jenius yang ada di balik foto-foto cantik saya (*tetep narsis): Andre!


Day 4

Duh, berat rasanya harus bangun dan menyadarkan diri pada kenyataan harus kembali ke Surabaya. Holiday already finished, and time to goin’ back to reality. Belum lagi badan berunjuk rasa, akibat kombinasi kurang tidur, over-snorkelling, sunburn, luka-luka bekas goresan karang (yang ini saya tidak sadar sampai akhirnya Andre menunjuk goresan di punggung-lengan-dan kaki saya :-p), dan per-per tempat tidur yang sepertinya bersekongkol ingin menyiksa saya. Seperti kata pepatah Jawa, “gelem murah koq njaluk slamet”, inilah suka-duka tinggal di rumah penduduk. Jangan protes, ok? :D

Perjalanan kembali ke Tarakan memakan waktu kurang lebih 4 jam, dan diisi dengan tidur, tidur, dan tidur. Balas dendam menebus waktu tidur saya yang kurang semalam, ditambah dengan satu butir Antimo dan saya pun langsung tertidur pulas. Zzzzzzz….

Mendarat di Tarakan, kami cap cus ke Rumah Makan Sundari. Naga-naga dalam perut kami langsung kalap. Bertemu kombinasi ayam-tahu-tempe penyet, nasi dua piring pun ludes. *mengelus-elus perut yang kekenyangan

Trip dilanjutkan menuju hutan mangrove untuk mengamati bekantan. Dan apesnya kami datang pada saat jam tidur siang bekantan, jadi…susah sekali melihat penampakan binatang-binatang berhidung unik ini. 

So green!!!!
A long way in front of us... (2)
Satu ekor yang berhasil tertangkap oleh kamera Om Chandra (2)
Nah kalo spesies yang ini masuk karantina, kalian mau nyelametin ga? Save me, please? *cute act

Tapi kekecewaan tak bertemu bekantan pun terobati, karena kami bisa puas foto-foto! Hohoho, hutan mangrove ini sangat cantik, jadi sayang jika dilewatkan dalam koleksi portofolio kenarsisan saya (Narsis koq terus yaaa… :p ).

This time I feel so short! Yey!
Narcis everywhere! (3)

Trip ini pun seharusnya berakhir saat tim guide Wisata Kita mengantarkan kami ke Bandara Juwata. Tapi ternyata kami terlalu “pagi” datang di airport. Kami baru bisa check in pada pkl 15.00 WITA, sedangkan saat itu waktu masih menunjukkan pkl 14.00 WITA. Hahaha, daripada mati gaya, akhirnya saya dan 9 teman memutuskan untuk “membunuh” waktu dengan mengisi perut lagi. Dan apa lagi yang seharusnya kita santap di Tarakan kalau bukan kepiting! 

Kepiting Saos Kenari: Letaknya dekat Bandara Juwata. Wajib mampir!

Untungnya ada salah satu driver yang berbaik hati mengantarkan 10 orang rakus ini ke restoran kepiting terdekat. Hahaha…

Ini dia penampakan 10 orang rakus yang disebut di atas :p
 
Harusnya perut saya sudah menggembung kekenyangan. Harusnya tak ada lagi space yang tersisa dalam perut saya. Tapi prinsip itu tak berlaku ketika 3 piring kepiting dihidangkan di depan kami. Hajarrrr!!!

Kepiting Saos Mentega: Gurih!
Kepiting Asam Manis: Segernya nendang!
Kepiting Lada Hitam: Bumbunya menohok. Cadas!

Dan tiba waktu bagi kami untuk berpisah. Like one of my favourite quote said, “There is end in word friendship itself, and good in goodbye.” Paling tidak, saya mengakhiri perpisahan saya dan teman-teman sesama peserta trip kali ini dengan baik, yaitu dengan meminta mereka mengantarkan saya dan Andre ke Balikpapan! :p Ceritanya begini, mayoritas peserta trip kali ini adalah orang Jakarta dan sebenarnya flight Lion Air Tarakan-Jakarta bisa ditempuh tanpa transit. Tapi karena ada saya dan Andre (dan beberapa orang Surabaya lain dalam pesawat tentunya :p ), dengan terpaksa flight dirubah menjadi Tarakan-Balikpapan-Jakarta. Manis sekali ya kan? :D

 Gonna miss you all! Hope we can meet in another trip. Soon!


Sumber:
1 Courtesy of Wisata Kita
2 Courtesy of Chandra Pratikta
3 Courtesy of Andre
4 Courtesy of Huang Yau Ik

p.s:
Really big thanks for Ko Win yang sudah menawarkan dan merelakan Canon Power Shot D20-nya untuk menemani trip saya kali ini. Really glad have a friend like him in my life. :D

No comments:

Post a Comment