Read Derawan Islands: Second Option but The Best Choice! (part 1) first!
|
The almost-whole-package of this trip! (4) |
Day 3
Pagi hari ini saya sudah dibangunkan oleh sound system yang suaranya sangat-sangat kencang. Seperti ada yang
menaruh speaker di telinga saya. Dan
pilihan lagunya, buseeettt!!! Gaul abisss!
Bayangkan kalian dibangunkan oleh suara Adele yang menjerit, “Don’t you remembeerrrrrr…. Don’t you
remembeerrrrrr….” :p
Karena schedule hari
ini lebih santai, maka saya dan teman-teman serumah memutuskan untuk nongkrong
dulu di balkon belakang rumah sebelum mandi. Hitung-hitung sekalian gosok gigi lahh… :-$ Keberuntungan saya tinggal di rumah ini selain karena bertemu
teman-teman yang gokil, balkon belakang rumah punya view menghadap laut, penyu peliharaan bapak pemilik rumah yang tiap
pagi mesti nongol minta sarapan bekas sisa-sisa nasi, juga karena si ibu
pemilik rumah merupakan titisan malaikat. Hahaha, lebai banget deh… Tapi memang
kebaikan si ibu patut diacungin jempol. Selain menyediakan minuman secara free di meja ruang tamu. Air panas, teh,
dan kopi tinggal ambil. Si ibu juga dengan kreatifnya tiap pagi membuatkan
cemilan untuk kami anak-anak angkatnya ini (Ihhh, ngaku-ngaku deh.. :p ). Dan
cemilan hari kedua adalah pisang keju coklat yang ajibnya bisa bikin mata merem-melek.
Nyeeeemmmm!!!
After the breakfast,
it’s time for us to see the ocean (again)! Spot pertama adalah Gusung
Sanggalau. Katanya Mbak Ichi (salah satu
guide
Wisata Kita), nama Gusung ini bukan ikut-ikutan
trend galau-menggalau yang ngetop akhir-akhir ini lo. Masyarakat lokal
memang menyebut pulau yang terdiri dari gundukan pasir dan muncul pada saat
surut ini dengan Gusung Sanggalau. Alasan utamanya karena memang pada saat hati
mereka galau, ya larinya ke sini ini. :)
|
The sand, sun, sea, and sky. Who need the else??? |
|
Gusung Sanggalau: Tempat menggalau di antara keindahan |
|
Baju si Kokoh = lap kacamata gratis :D (2) |
|
Me and my mate in this trip, Andre. (2) |
|
Waktunya menggalau? I don't think so... (3) |
|
Let's do some magic with your camera, Dre! (3) |
Acara selanjutnya apalagi kalau bukan snorkeling dan snorkeling! Kami
mengunjungi dua spot, yaitu Coral Garden
dan Sniper. Spot Coral Garden lumayan
oke, dengan terumbu karang yang beraneka ragam tapi kurang didukung oleh visibility yang baik. Air cenderung
keruh, dan jarak terumbu karang lumayan dekat dengan permukaan. Ini menyebabkan
kami harus ekstra hati-hati jika tidak ingin tergores.
|
Beautiful garden |
|
Hope I have this garden in front of my house. Haha, ngareepppp!!! |
Spot kedua adalah
Sniper. Spot ini yang membuat saya
langsung jatuh hati. Weleh, terumbu
karangnya cantik-cantik semua, belum lagi ikan-ikan yang beraneka ragam hilir
mudik di depan saya. Wonderful area!
|
Ketangkep kamera juga akhirnya! (1) |
|
Ini nih yang bikin betah dan ga mau naik boat. |
|
Nah, yang ini yakin 100% pasti nyengat! |
|
Sniper: Ketemu table coral yang segede gaban. |
|
Pemandangan bawah laut terasa sureal karena saking cantiknya. Duhhh, jadi pengen balik! |
|
Could you see the "clown" who plays hide and seek? (1) |
Tak terasa sudah pukul satu lebih waktu setempat, dan
rombongan kami harus segera kembali ke Pulau Derawan untuk makan siang. Dan ternyata Pulau Derawan di siang hari benar-benar indah! Check this out!
|
Dermaga Derawan: Memukau dalam kesederhanaan |
|
Derawan: Almost paradise |
|
Welcome (home)! Ehh! *mulai ngaku-ngaku |
|
Damainya itu loo... Derawan banget! :) |
Acara jalan-jalan trip
hari ini ditutup dengan mengelilingi Pulau Derawan dengan menggunakan banana boat. Very exciting!
|
Boat-ing around the island use banana (1)
|
|
I called it: beautiful accident! (1) |
Karena ini merupakan hari terakhir liburan kami, maka saya
dan Andre memutuskan untuk berburu sunset.
Karena keinginan tersebut, saya dan teman-teman serumah harus berebutan masuk
kamar mandi. Bahkan Kokoh merelakan diri untuk mandi di balkon tempat ibu
pemilik rumah biasa mencuci baju. Hahaha…
|
Kapan lagi bisa mandi dengan view menghadap laut. Ya ga, Koh? :p |
Dan inilah foto-foto dengan background sunset ala Pulau Derawan. Cantik bukan?
|
Before the sun takes all the shine |
|
Bergaya ala Twilight (3) |
|
My favourite silhoutte! (3) |
|
Ini dia fotografer jenius yang ada di balik foto-foto cantik saya (*tetep narsis): Andre! |
Day 4
Duh, berat rasanya harus bangun dan menyadarkan diri pada
kenyataan harus kembali ke Surabaya. Holiday
already finished, and time to goin’ back to reality. Belum lagi badan
berunjuk rasa, akibat kombinasi kurang tidur, over-snorkelling, sunburn, luka-luka bekas goresan karang (yang ini
saya tidak sadar sampai akhirnya Andre menunjuk goresan di punggung-lengan-dan
kaki saya :-p), dan per-per tempat tidur yang sepertinya bersekongkol ingin menyiksa
saya. Seperti kata pepatah Jawa, “gelem murah
koq njaluk slamet”, inilah suka-duka tinggal di rumah penduduk. Jangan
protes, ok? :D
Perjalanan kembali ke Tarakan memakan waktu kurang lebih 4
jam, dan diisi dengan tidur, tidur, dan tidur. Balas dendam menebus waktu tidur
saya yang kurang semalam, ditambah dengan satu butir Antimo dan saya pun langsung
tertidur pulas. Zzzzzzz….
Mendarat di Tarakan, kami cap cus ke Rumah Makan Sundari. Naga-naga dalam perut kami langsung
kalap. Bertemu kombinasi ayam-tahu-tempe penyet, nasi dua piring pun ludes. *mengelus-elus perut yang
kekenyangan
Trip dilanjutkan
menuju hutan mangrove untuk mengamati
bekantan. Dan apesnya kami datang
pada saat jam tidur siang bekantan, jadi…susah sekali melihat penampakan
binatang-binatang berhidung unik ini.
|
So green!!!! |
|
A long way in front of us... (2) |
|
Satu ekor yang berhasil tertangkap oleh kamera Om Chandra (2) |
|
Nah kalo spesies yang ini masuk karantina, kalian mau nyelametin ga? Save me, please? *cute act |
Tapi kekecewaan tak bertemu bekantan pun terobati, karena
kami bisa puas foto-foto! Hohoho, hutan mangrove
ini sangat cantik, jadi sayang jika dilewatkan dalam koleksi portofolio kenarsisan saya (Narsis koq
terus yaaa… :p ).
|
This time I feel so short! Yey! |
|
Narcis everywhere! (3) |
Trip ini pun seharusnya
berakhir saat tim guide Wisata Kita
mengantarkan kami ke Bandara Juwata. Tapi ternyata kami terlalu “pagi” datang
di airport. Kami baru bisa check in pada pkl 15.00 WITA, sedangkan
saat itu waktu masih menunjukkan pkl 14.00 WITA. Hahaha, daripada mati gaya,
akhirnya saya dan 9 teman memutuskan untuk “membunuh” waktu dengan mengisi
perut lagi. Dan apa lagi yang seharusnya kita santap di Tarakan kalau bukan kepiting!
|
Kepiting Saos Kenari: Letaknya dekat Bandara Juwata. Wajib mampir! |
Untungnya ada salah satu driver
yang berbaik hati mengantarkan 10 orang rakus ini ke restoran kepiting
terdekat. Hahaha…
|
Ini dia penampakan 10 orang rakus yang disebut di atas :p |
Harusnya perut saya sudah menggembung kekenyangan. Harusnya
tak ada lagi space yang tersisa dalam
perut saya. Tapi prinsip itu tak berlaku ketika 3 piring kepiting dihidangkan
di depan kami. Hajarrrr!!!
|
Kepiting Saos Mentega: Gurih! |
|
Kepiting Asam Manis: Segernya nendang! |
|
Kepiting Lada Hitam: Bumbunya menohok. Cadas! |
Dan tiba waktu bagi kami untuk berpisah. Like one
of my favourite quote said, “There is end in word friendship itself, and good in goodbye.” Paling tidak, saya mengakhiri perpisahan saya dan teman-teman sesama peserta trip kali ini dengan baik, yaitu
dengan meminta mereka mengantarkan saya dan Andre ke Balikpapan! :p Ceritanya
begini, mayoritas peserta trip kali
ini adalah orang Jakarta dan sebenarnya flight
Lion Air Tarakan-Jakarta bisa ditempuh tanpa transit. Tapi karena ada saya
dan Andre (dan beberapa orang Surabaya lain dalam pesawat tentunya :p ), dengan
terpaksa flight dirubah menjadi
Tarakan-Balikpapan-Jakarta. Manis sekali ya kan? :D
|
Gonna miss you all! Hope we can meet in another trip. Soon! |
Sumber:
2 Courtesy of Chandra Pratikta
3 Courtesy of Andre
4 Courtesy of Huang Yau Ik
p.s:
Really big thanks for Ko Win yang sudah menawarkan dan merelakan Canon Power Shot D20-nya untuk menemani trip saya kali ini. Really glad have a friend like him in my life. :D