2013 will come in a
few minutes again… Dan tentu saja kalian pasti tau sekarang adalah
menit-menit terakhir sebelum 2012 berakhir dan saat yang tepat buat saya untuk
menengok tahun ini. Apa saja yang terjadi, langkah apa saja yang saya ambil, tepat
atau malah menimbulkan penyesalan di akhir tahun ini. Dan tentu saja hal yang
paling penting: EVALUASI! Hahaha, terdengar serius sekali bukan? Tapi itulah
yang selalu saya lakukan (Mendarah daging akibat terlalu banyaknya ilmu ekonomi
yang dicekoki ke otak saya mungkin :p ). Menengok resolusi yang saya cetuskan
di awal tahun dan melihat apakah saya sudah make
it happen. :)
Jujur saja, saya sedikit kecewa dengan pencapaian destination saya di tahun ini. Jika
tahun lalu saya “loncat sana sini”, dalam artian hampir tiap bulan selalu ada
saja agenda travelling ke beberapa point, tahun ini saya malah lebih banyak
anteng di Surabaya. Tahun 2012
mengajarkan saya tentang adanya batas yang dimiliki oleh makhluk bernama
manusia, seberapapun tangguhnya dia...
Dan buat saya, batasan itu bisa banyak hal. Salah satu batasan
yang paling kuat buat saya adalah akar saya. Bagaimanapun kokohnya pohon berdiri, dia sadar
bahwa dia tak mampu hidup tanpa akar. Akar saya adalah…Mama.
Yep, tahun ini mengajarkan bahwa selama ini pencapaian apapun yang berusaha
saya raih, semata-mata karena ingin mengukir senyum di wajah Mama, dan
membuatnya bangga. Beberapa teman bahkan menyebut saya tidak mandiri, karena
beberapa langkah yang saya ambil berkaitan dengan kepentingan Mama. Dan saya,
hanya bisa tersenyum simpul. Mandiri atau tidaknya saya bukan karena orang lain
menilai. Tapi saya sendiri yang mengerti value
saya, kerja keras yang harus ditempuh, dan jalan yang harus
dilewati sampai menjadi saya yang sekarang. Keputusan yang saya ambil bukan
karena saya tidak mampu berdiri sendiri, tapi lebih berupa penghargaan yang
saya berikan selama saya masih diberi sedikit waktu oleh Tuhan untuk
melewatkannya bersama sang Akar. And for that,
I don’t need their permission or thoughts, right? :p
Untuk kehidupan cinta saya di tahun 2012, saya masih galau,
semakin galau, mencoba tidak galau, tapi gagal, galau dengan dosis berlebihan
sampai muak, hingga akhirnya berhenti galau. Hahaha, sebuah fase yang tidak
mudah, tapi akhirnya saya menyadari bahwa tidak mungkin memaksakan sesuatu yang
memang berbeda. Yeah, 2012 mengajarkan saya tentang sebuah acceptation. Tentang sebuah penerimaan yang menggiring pada
kesimpulan untuk menjalani hidup dengan motto “yang penting hepiii”, namun tetap tidak merugikan orang lain
tentunya.
2012 juga membuka mata saya tentang betapa beruntungnya
saya. Dikelilingi oleh banyak sekali sahabat-sahabat yang sangat baik. Yang
bukan hanya menjaga saya, tapi juga totally
so sweet. Merekalah yang menyuntikkan kegilaan ketika saya terlalu waras,
dan menyadarkan saya ketika saya terlalu “gila”. Yang menemani saya dan ide-ide
gila saya ke tempat-tempat aneh yang tak pernah terbayangkan. Yang meraih
tangan saya ketika saya mulai kepayahan tracking.
Yang tanpa suara langsung mengambil outsider
dari punggung saya dan tak membolehkan kekeras kepalaan saya mengambil alih. Yang ada di samping saya
ketika saya ujian mengemudi. Yang dengan tabahnya mendengarkan suara sumbang
saya memenuhi tempat karaoke dengan curcol-curcol
maksa. Yang melihat dengan keyakinan
sama akan impian yang saya ceritakan dan terus membesarkan hati bahwa saya
bisa. Yeah, jika “Jane” bahagia mempunyai satu “Billy” dalam kehidupannya (yang ga paham, bisa nonton "Jane by Design"),
bisa kalian bayangkan bagaimana kebahagiaan saya mempunyai banyak sekali "Billy" dalam hidup saya??? :-$
Tahun 2012 juga mengajarkan saya akan banyak hal, bertemu
banyak orang, dan memandang orang dari sudut pandang baru. Mengajarkan saya
untuk tidak menarik kesimpulan apa-apa, dan tidak menghakimi orang lain.
Menutup telinga atas persoalan yang bukan urusan saya, kecuali jika orang yang
berkaitan minta pendapat. Membuat hidup lebih mudah, tanpa kehilangan makna. Is that simple?
Di tahun ini juga saya tiba-tiba memutuskan untuk menambah piercing (tepatnya dimana, saya tak akan
memberi tahu :p ). Bukan ikut-ikutan trend
abege, tapi lebih ke melakukan hal yang ingin saya lakukan. You only live once! Dan ketika keinginan
itu tidak merugikan siapapun termasuk dirimu sendiri, tak ada salahnya
diwujudkan bukan?
Dan di tahun 2012, saya makin suka menulis di blog. Meskipun
kebanyakan nyampah, tapi masih saja
merupakan sebuah pleasure buat saya.
Dan blog terakhir di tahun ini, saya akhiri dengan menulis catatan akhir tahun
(kaya Catatan Akhir Sekolah aja :-p). For
what? Supaya setiap apapun yang saya hadapi di tahun 2013 nanti, catatan
akhir tahun ini dapat mengingatkan saya untuk tetap survive dan tetap thankful. Bagaimanapun besarnya masalah yang tampak di tahun 2012, tak akan tampak besar
lagi ketika saya sudah melaluinya. Yep, di penghujung tahun ini saya bisa melihat
masalah-masalah yang telah saya lewati dengan senyuman lebar. Jadi sebenarnya
saya pun pasti bisa tersenyum lebar ketika menghadapi masalah yang sama besar atau
bahkan lebih besar di tahun 2013, bukan? :)
Thanks God, for the
whole 2012. Hold my hand in 2013, like You held my hand in 2012, and for sure I
will walk through it. Everything is possible with You beside me, Lord… :)